This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 28 Desember 2018

Kepincut Dengan Batang Berdiameter Besar dan Ciaran Semen Ayah Tiri

Kepincut Dengan Batang Berdiameter Besar dan Ciaran Semen Ayah Tiri. - BeceknyaLembahIni.


Skandal Dalam Keluarga Ayah,Kakek-Awal kejadiannya di saat ibuku sakit kira-kira satu tahun yang lalu, Ibuku harus masuk rumah sakit karena kanker rahim yang dideritanya sejak melahirkan adikku. Sudah 2 bulan, ibuku di rumah sakit, karena kami hanya bertiga maka untuk menjaga ibu kami bergantian. Ayah, aku dan adikku.


Malam itu aku sehabis makan malam, bersiap mau tidur, adikku berangkat ke rumah sakit untuk menggantikan ayahku menjaga ibu. Setelah adikku berangkat karena belum terlalu mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno punya adikku dan kubawa ke kamarku, setelah iseng melihat gambarnya aku mulai terangsang.

Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari rumah sakit. Selesai makan, ayah mengunjungi kamarku.
“Vir.. kamu sudah tidur..?” kata ayahku sambil mengetuk pintu kamarku.
“Masuk.. Yah.. Vir belum tidur,” teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.
Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.

“Ayah.. kenapa.. Mama.. baik-baik aja khan? kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.
Ayahku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil meneteskan air mata.
“Ibumu makin parah saja sayang, rasanya Ibu tidak akan bertahan lama lagi kalau melihat kondisi ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku.                           

Aku pun mulai terisak.
“Ayah.. kalau ada apa-apa sama Ibu, Ayah nggak perlu merasa kehilangan, Ayah harus pasrah, lagi khan ada kami berdua yang akan menemani Ayah.”

Ayah menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata,
“Iya.. Ayah harus tegar yach.. Ayah sayang sama kamu berdua.”

Lalu ayah mencium kedua pipiku, tetapi ketika akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayahmenyentuh bibirku. Aku tiba-tiba ada perasaan aneh pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang buku porno adikku yang tadi aku lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti dengan balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan. Rupanya ayahku makin terangsang,

disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga aku yangmemakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih bertautan membuat makin bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja ketika tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik sehingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.

Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sehingga payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan kini terpampang di depan muka ayah. Aku terbiasa tidur hanya menggunakan daster dan CD saja, aku tidak pernah pakai BH. Ayahku mulai menelusuri leher jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya.

Ketika putingku mulai digigitnya, aku semakin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena aku sudah makin terangsang yang disebabkan oleh buku porno itu, aku menganggap ayahku adalah seorang lelaki yang harus memuaskan nafsu birahiku.

Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih bersembunyi di balik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang membuat ayahku semakin ganas menggigit putingku dan dasterku disibaknya sehingga CD-ku dengan satu tarik telah merosot yang membuat vaginaku yang setiap hari kurawat dengan baik terpampang jelas serta mengeluarkan bau yang sangat harum menyerbak di ruang tidurku.

“Bau.. apa.. ini.. Vir? harum sekali,” tanya ayahku.
“Bau dari vagina Virni, Ayah,” kataku.
“Vir.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya.”

“Ayah, vagina Virni boleh kok kalau mau dijilatin, dimasukkin punya Ayah juga boleh,” kataku lagi.
“Bener nih, Vir?” tanya ayahku.
“Iya,” kataku.Cerita Semi

Dengan nafsunya dimana ayah yang sedang mengemut dan menggigit payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sehingga sekarang vaginaku sudah tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Dijilatnya vaginaku bagian luar.

Aku mulai belingsatan. Aku makin bergelinjang ketika lidah ayahku menemukan biji klitorisku. “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku sambil menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku senang memainkan klitorisku dengan lidahnya yang hampir 15 menit lamanya. Aku pun makin memuncak nafsuku dan meminta pada ayahku,

“Ayah, bo.. boleh nggak kalau Virni nyoba.. batang kemaluan Ayah?”
“Oh.. kamu mau?” tanya ayahku.
“Iya Yah..” kataku lagi.

Sementara lidah ayah masih di klitorisku, ayah melepas semua yang melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sehingga batang kemaluan ayahku persis di depan hidungku, posisikami seperti angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm. Aku langsung berpikir ayah harus memuaskan diriku.

Batang ayah yang besar, hitam dan panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tetapi karena bibirku yang mungil batang itu hanya masuk kepalanya saja dan lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan. Hampir 15 menit aku jilat dan kuhisap batang kemaluan ayahku, ada sesuatu yang mendesak dari dalam vaginaku yang langsung keluar yaitu berupa cairan kental yangmembasahi vaginaku dan muka ayahku, tetapi ayah lebih dulu menangkap cairanku ke dalam lidahnya lalu ditelan ke mulut ayah.

“Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku sambil tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku. Ayahku berdiri dan berkata,
“Vir.. boleh vaginamu Ayah tusuk sekarang?”
“Iya.. Yah..” kataku lirih.
Ayah lalu menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih rapat sehingga aku jadi menggelinjang. “Ah.. ah.. ssh..”

Setelah vaginaku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk memasuki vaginamilikku. Karena masih agak sempit lubangnya maka baru kepala batang kemaluan ayah yang bisa masuk, ayah lalu memberi tekanan yang membuatku merem melek.

“Vir.. sakit ya,” kata ayahku. “Ah.. nggak apa-apa koq.. Yah, nanti juga nggak sakit kalau batang kemaluan ayah sudah masuk semua.” Ayah pun kembali menekan batang kemaluannya ke vaginaku. Tapi karena batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada tekanan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, hanya bisa masuk setengahnya saja batang kemaluan ayah ke vaginaku. Aku pun menjerit,

“Aaawww..”
“Sakit yach.. Vir..” kata ayah.
“Ah.. nggak Yah, terus.. Yah.. nekennya, biar vagina Vir.. jadi lebar!” kataku.
Ayahku pun lalu menekan lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.

Ayah agak membungkuk sehingga payudaraku kembali jadi bulan-bulanan mulut dan lidah ayahku. Aku mengusap kepala ayahku yang menetek pada payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti mengelus anak kecil. Hampir satu jam aku mengikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku orgasme.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Cairan putih kental bercampur darah mendesak keluar dari vaginaku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga membasahi pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku. “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Vir.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan tubuh menggelepar seperti cacing kepanasandan lemaslah tubuhku. Sementara ayahku masih kuat berpacu dengan semakin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang sudah becek. Batang kemaluan ayah dicabutdari vaginaku.

Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang sekarang tengkurap, posisi pantatku diangkat sehingga vaginaku kembali menantang lalu ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, lalu ditekannya supaya masuk kembali.

Vaginaku yang masih becek dibersihkan oleh dasterku lalu jari ayah menusuk lagi ke vaginaku untuk melebarkan vaginaku agar memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah bisa masuk ke dalam vagina semuanya sampai berasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku orgasme kedua kalinya. “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah..

nikmat sekali.. argh..” Basahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, tetapi 5 menit kemudian ayah sampai juga mencapai titik orgasmenya. “Vir.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal. “Yah.. keluarin aja di dalam rahim.. Vir..” pintaku pada ayah, dimana sebenarnya aku sudah setengah sadar karena kecapaian. “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” suara cairan ayah yang menyembur deras ke vagianku disertai suaralenguhan ayah yang langsung ambruk di atas tubuhku.

Aku merasakan kehangatan yang sangat di dalam vaginaku di saat cairan batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku pun langsung tertidur.

Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam keadaan bugil yang sedang dipeluk ayahku yang masih tertidur. Aku lalu bangkit ketika melihat batang kemaluan ayahku yang loyo, aku mencoba menjilat sisa-sisa cairan yang rasanya agak manis asin, kujilat sampai habis dan ayahku terbangun.

“Virni.. maafin Ayah yach, Ayah nggak sadar berbuat ini kepadamu, Ayah khilaf karena 5 bulan ayah tidak menyentuh Ibumu, maafin Ayah yach,” kata ayah. “Tidak apa-apa kok Yah.. Vir senang dapat memuaskan Ayah yang sudah 5 bulan tidak menyentuh Mama,

Virnijuga senang sudah merasakan kehangatan Ayah, Vir juga senang dan menikmati saat batang kemaluan Ayah yang gede itu menyemburkan isinya di dalam vagina Vir, Vir jadi mau lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan senang. Ayah sebenarnya agak bingung melihat Aku yang senang, tapi setelah itu ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku. “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

Dan memang setelah kejadian malam yang indah itu, setiap adikku ke rumah sakit untuk jaga mama, aku dan ayah pasti melakukan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal itu terjadi hingga 3 bulan kemudian dan terhenti disaat mama meninggal dunia, sampai hari ke-7. Sejak kematian mamaku, kakekku, ayah dari mamaku yang tinggal di luar kota menginap di rumah kami, usia kakekku 63 tahun, dia seorang duda yang sudah 7 tahun ditinggal mati nenekku.

Hari ini adalah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk untuk mengurus acara malam nanti, waktu itu jam 10.00 pagi, aku ada di kamarku, karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mencoba orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang terbuka bebas karena aku tidak pakai CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku pun ikut kupejamkan, aku tidak tahu kalau kakekku sudah di dalam kamarku.

“Vir.. kamu lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Kakek kesini.”
Aku tersentak kaget, kubelalakan mataku dan buru-buru rokku kuturunkan menutupi vaginaku.
“Ah.. Kakek ngagetin Vir aja nih, kenapa nggak ketuk pintu dulu.”

“Kakek sudah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Kakek masuk aja, nggak taunya kakek melihat pemandangan yang indah,” kata kakek seakan menyangkal kataku.
“Ah Kakek bisa aja,” kataku pucat pasi.
“Vir.. boleh.. kakekmu melihatnya lagi punyamu.. sudah 8 tahun kakek tidah pernah melihatnya lagi.”bokep

Sebenarnya aku agak malu untuk memperlihatkannya pada kakekku, tapi karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.

“Boleh Kek!”
Kuangkat rokku dan terpampanglah dengan jelas vagina milikku di depan kakekku yang langsung berkomentar.
“Virni.. luar biasa sekali vaginamu, bagus banget bentuknya lagi mengeluarkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Kakek memegangnya?” pinta kakekku.

“Boleh.. Kek, malah tidak hanya memegang, kalau Kakek mau coba jilat juga boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.

Dengan cepatnya kakek menundukkan badannya, saat itu juga vaginaku sudah tepat di depan muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur untuk menjilat vaginaku sementara pahaku sudah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Seperti anak muda, kakekku dengan cepat mengusap pahaku dan kedua jempol sudah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang menutup vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku agar lebih lebar, kemudian lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin. “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku pun mulai berceracau ketika biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya. Klitorisku sudah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh kakekku, yang membuatku makin menggelinjang.

“Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menahan rasa nikmat itu, mataku merem melek, sementara tanganku mengelus kepala kakekku yang sudah membotak, yang membuat kakekku makin rakus menjilat dan menggigit klitorisku. Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku.

Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sehingga payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sedangkan jarinya memelintirkan putingku.

Hampir 15 menit berlalu yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku lalu keluarlah cairan kental yang membasahi vaginaku. “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Virni.. keluuarr niih..

argh.. sshh..” Tapi kakekku dengan cepat dan tangkas menangkap cairan kental yang keluar dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya. “Virni.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, tapi cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek jadi lebih segar sekarang ini,” kata kakekku sementara aku sudah terbaring lemas. “Vir.. boleh nggak.. kalau vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” tanya kakekku. Dengan setengah sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

Kakek dengan sigap melepaskan semua yang dipakainya hingga bugil lalu baju kaosku juga ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang sudah agak membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit. Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya lalu ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih agak becek,

setelah itu dengan sekali hentakan batang itu masuk ke dalam vaginaku. “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menusuk sampai ke dalam vaginaku yang sudah lebar sejak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasanya lebih besar dan lebih panjang dari punya ayahku.Cerita Sex

“Heehhkk,” aku menahan nafasku karena sembulan batang kemaluan kakekku ke dalam vaginaku yang berasa sampai ke dalam dadaku.
“Kenapa Vir.. sakit.. yah?” tanya kakekku.
“Ah.. nggak Kek.. nggak apa-apa, punya kakek gede banget sih, berapa sih.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.
“Kamu.. pasti puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata kakekku membanggakan batang kemaluannya sendiri.

“Tapi.. Vir.. memekmu.. luar biasa uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membenarkan bahwa batang kemaluan kakekku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar juga perkiraanku rupanya selain lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, hampir 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan kakekku.

Setelah satu jam cara pertama, kami merubah posisi kami yaitu aku menungging, kakek menyodokkudari belakang, setelah satu jam posisi kami pun berubah lagi, kakek terlentang, aku naik di atasnya seperti naik kuda, posisi ini kami lakukan selama 2 jam. Setiap berubah posisi, aku pasti sampai orgasme, hingga aku 3 kali orgasme, kakekku hanya 1 kali itu pun pada posisiterakhir.

Tubuhku sudah lemas sekali ketika posisi kami, aku di atas, kakek terlentang di bawah dimana aku sudah 3 kali dan kakekku akhirnya sampai juga puncak orgasmenya. “Vir.. argh.. argh.. Kakek.. nggak kuat lagi.. nigh.. Kakek mau keluar nih..” kata kakekku. Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali,

tapi batang itu sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sehingga sebagian cairan kakekku sempat kutelan dan sebagian lagi membasahi mukaku oleh lendir kakekku.

Kami pun langsung ambruk ketika kulihat jam menunjukkan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 sore, kakekku langsung membersihkan sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih tergeletak di tempat tidur. Sebelum kakekkupergi dia sempat mengatakan bahwa dia senang bisa memerawaniku dan ingin sekali bisa mengulanginya. Memang sejak saat itu, aku selalu melayani ayahku di saat adikku tidak di rumah dan melayani kakekku jika setiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Senin, 24 Desember 2018

Ternyata Liang Kenikmatan Orang Yang Sedang Hamil Lebih Hangat Dibandingkan Kemaluan Wanita Normal - BeceknyaLembahIni.

Ternyata Liang Kenikmatan Orang Yang Sedang Hamil Lebih Hangat Dibandingkan Kemaluan Wanita Normal - BeceknyaLembahIni.


Saya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di selatan Jakarta. Awal cerita saya dimulai saat saya menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan, di sana saya datang bersama teman saya, sebut saja Hamdan.


Saya diperkenalkan oleh teman saya kepada salah satu tamu yang hadir di acara tersebut, dan ternyata setelah dipertegas, nama tamu tersebut adalah DB. Yang belakangan saya ketahui dia adalah salah satu artis Indonesia. Singkat cerita, malam itu berlalu begitu saja.

Seminggu setelah perkenalan tersebut, saya ditawari untuk menggarap proyek perayaan Hari Ulang Tahun oleh teman yang mengenalkan saya dengan DB, memang bidang saya adalah entertaiment. Teman saya yang mengenalkan saya namanya Shebi. Singkat kata, saya terima proyek yang diberikan oleh Shebi. Dan ternyata yang punya kerjaan itu adalah DB, untuk perayaan ulang tahunnya yang ke 34.

Saya pun dipertemukan oleh Shebi dengan DB di rumah DB yang terlihat cukup megah. Saya dan Shebi menunggu DB yang sedang mandi di ruang keluarga. Di sana saya ngobrol cukup banyak dengan Shebi (yang perlu pembaca ketahui, Shebi sedang hamil 7 bulan).

Baca Juga: Aku di Setubuhi di Puncak

Obrolan berlangsung santai dan sampai menyerempet ke masalah kehidupan seks Shebi, ternyata Shebi yang memiliki tinggi 170 cm, ukuran BH 38, dan m size ini memiliki libido seks yang cukup tinggi. Shebi pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati saya (karena kami duduk di atas sofa yang sama/sofa panjang).

“Dra.. coba kamu pegang perutku, sepertinya jabang bayiku ini ingin berkenalan denganmu deh..!” kata Shebi.

“Ah kamu bisa saja Sheb..!” kata saya yang belum tahu arti sinyal dari Shebi itu.

“Kalau nggak percaya, coba saja kamu pegang perutku ini..!” ujar Shebi yang kali ini memaksa tangan saya untuk memegang perutnya yang sudah terlihat buncit.

Dan benar, sepertinya ada yang bergerak-gerak dari dalam perutnya.

“Dra.. kamu pernah ngerasain begituan dengan orang hamil..?” ujar Shebi yang membuat saya kaget.

“Mmm.. mm, belum tuh Sheb..””Memangnya enak apa rasanya..?” tanya saya keheranan.

“Wah endang loh rasanya..”

“Itu kuketahui dari suami dan brondong-brondongku..” ujar Shebi yang membuat saya tersentak tambah kaget.

“Mmm.. begitu..” kata saya agak sedikit sok tenang, meskipun tegangan tubuh sudah agak naik.

“Kok jawabannya cuma segitu, apa kamu nggak mau nyobain..?” ucap Shebi yang sedikit kesal karena tanggapan saya hanya sebatas itu, sedang posisi kami sudah semakin dekat.

Shebi menarik sedikit ke atas long dress yang dikenakannya, dan terlihat paha mulus yang sedikit memperlihatkan timbunan lemak di sisi-sisinya dan sedikit CD hitam. Saya pun terdiam sejenak, lalu saya pegang kepala dan menatapnya serta meyakinkannya.

“Sheb.., bukannya aku tidak ingin mencoba tawaran yang spektakuler ini, tetapi kamu harus lihat kita ini dimana..? Tetapi bila kamu tawari aku di posisi yang tepat, tentulah aku tak akan menolak..!” kata saya mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.

Saya sadar bahwa kami datang ke tempatnya DB dalam rangka suatu kerjaan, dan aku termasuk orang yang menjunjung tinggi profesionalisme.

“Aku tau apa yang kamu khawatirkan Dra..” balas Shebi sambil menutup bibir saya dengan jari telunjuknya.

“Kau harus tau bahwa DB itu penganut seks bebas, dan tentu doi tak akan marah kalau kita bercinta di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang lain selain DB..” kata Shebi mencoba meyakinkan saya sambil perlahan mengangkat kaos yang saya pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting saya sambil memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah.

Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsang birahi saya, saya semakin yakin akan situasi yang ada. Saya pun mulai berani untuk meraba dada Shebi yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Shebi pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan saya yang sudah menegang sejak tadi. Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan kiri saya pun bergerak ke bawah sambil membiarkan tangan kanan saya untuk tetap berada di atas dan Shebi pun mendesah.

Sampai di tempat yang saya tuju, tangan kiri saya pun meraba dari luar CD Shebi, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama. Kami pun terlihat sudah semakin berkeringat.

Kemudian tangan yang berada di daerah sensitif Shebi pun sepertinya mulai aktif melorotkan CD hitam Shebi, dan saya merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapih. Shebi pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan saya dan mengocok-ngocoknya perlahan.

Saya yang merasa penasaran ingin melihat kemaluan orang hamil, lalu menghentikan ciuman kami dan turun ke arah kemaluan Shebi yang duduk di sofa. Ternyata tebakan saya benar, liang kemaluan Shebi yang lebat ternyata benar-benar tertata rapih. Saya pun mulai tergiur untuk merasakan bibir kewanitaan itu dengan mulai mejilatinya secara lembut.

“Achh.., achh.. kamu pintar Dra..! Truuss.. Draa..!” Shebi pun terlihat sudah tidak dapat mengontrol ucapan dan intensitas suaranya.

Shebi meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata kemaluan saya. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, saya pun merubah posisi menjadi 69. Saya di bawah dan Shebi di atas. Ternyata benar kata orang, kemaluan orang yang sedang hamil itu gurih rasanya.

15 menit berlalu dalam posisi 69.

“Dra.. please..! Masukin sekarang Say..!” pinta Shebi yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.

Mendengar itu saya tidak langsung menuruti, tetapi saya tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah.

“Dra.., kamu jahat..!” teriak Shebi diikuti dengan melelehnya air kemaluan Shebi yang cukup banyak dari liang senggama Shebi, yang menandakan Shebi sudah mencapai orgasmenya. Saya jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa.

Senjata kejantanan saya yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Shebi. Karena orgasmenya, Shebi mengulum kemaluan saya hingga menjadi merah. Lalu dengan bantuan tangan, saya masukkan kembali senjata saya itu ke dalam mulut Shebi sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya.

“Aawww..!” saya berteriak karena batang kemaluan saya tergigit Shebi, “Kamu nakal ya..?” kata saya sambil menarik batang kejantanan saya dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke vagina Shebi.

Saya tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Shebi sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan saya dapat langsung masuk, tetapi tetap saja saya tahan agar tidak masuk.

“Dra.., kamu jahat..!” ujar Shebi kesal.

“Habis kamu duluan yang mulai..!” jawab saya.

Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang mengawasi, yaitu DB yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami dengan mengunakan daster tanpa BH. Pemandangan itu kami ketahui karena daster DB sudah ada di bawah kakinya.

Karena saya merasa sudah tidak tahan, akhirnya saya mulai memasukkan penis saya perlahan tapi pasti ke liang senggama Shebi. Memang awalnya sulit, tetapi karena Shebi minta untuk terus dipaksa, ya akhirnya masuk juga.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Achh.. achh..!” teriak Shebi dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.

Ternyata liang kemaluan orang yang sedang hamil itu lebih hangat dibandingkan kemaluan wanita normal. Karena sempit dan hangatnya liang senggama Shebi, membuat saya tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan Shebi tidak terlalu “hot”, tetapi tetap saja rasanya lebih asyik dari liang kemaluan wanita yang tidak hamil.

“Sheb.. aku mau keluar..!” kata saya ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.

“Aku.. keluarkan di mana Say..?” tanya saya menambahkan.

“Terserah kau saja Dra..!” jawab Shebi yang ternyata juga sudah orgasme kembali.

Akhirnya karena lebih enak, saya keluarkan cairan panas itu di dalam vaginanya, “Cret.. cret.. cret..!” mungkin sampai tujuh kali air mani saya tersembur di dalam liang senggama Shebi.

“Ohh.., ternyata kalian di sini sudah nyolong start ya..?” ujar DB yang membuka pembicaraan.

“Abis kita udah nggak tahan Mba..!” jawab Shebi.

“Trus gimana proyek ultah-ku..?” tanya DB sambil memakai dasternya kembali yang tadi dilepaskan ke bawah, karena DB dari tadi menyaksikan pergulatan kami sambil bermasturbasi.

“Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal kucuran dananya saja, konsepnya sudah Indra susun kok..!” jawab Shebi sambil menahan saya untuk mengeluarkan penis saya dari liang senggamanya.

“Ooo.., ok aku percaya..” kata DB, “Tapi biar Indra istirahat dong..! Masa kamu monopoli sendiri itu batang..!” jawab DB sambil mengambil wine yang ada di mini bar, lalu duduk di sana, memperhatikan kami yang akhirnya mengambil pakaian kami masing-masing.

“Dra.., kamu besok bisa ambil dananya di sini..” kata DB.

“Lo nggak mau nyobain punyanya Indra..?” celetuk Shebi, “Ntar nyesel..?” tambahnya.

“Jangan sekarang deh, abis tanggung, sebentar lagi Bapak mau jemput gue..” jawab DB.

“Ooo..” jawab Shebi yang sepertinya mengetahui bahwa DB kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.

“Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu, biar besok si Indra saja yang datang ke sini sendiri..” kata Shebi.

Saya yang dari tadi diam saja hanya manggut tanda setuju untuk datang lagi esok.

“Tapi besok kamu datangnya malam saja ya..!” pinta DB.

“Ooo.., sekalian kamu cobain ya..?” pancing Shebi sambil tersenyum.

“Apa kamu mau ikutan Sheb..?” tanya DB.

“Nggak ah, abis main sama lo harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi.””Kalau dokter gue bilang nggak apa-apa sich gue ok aja, tapi kalau kebanyakan digenjot nanti bocor lagi..!” kata Shebi sambil tertawa.

“Ya udah ngga pa-pa, tapi kamu pasti datang kan Dra..?” tanya DB.

“Ya..” jawab saya singkat.

“Ya sudah kita cabut ya..?” ujar Shebi ke DB.

“Ya, ok lah..”

“Bye, Dra jangan lupa ya atau kontrak kita batal nich..!” sambil mencubit dagu saya.

Yahchh…. Percintaan kami lanjutkan di sela-sela kesibukan kami, sampai hal itu berhenti saat Shebi melahirkan, karena Kesibukanya Mengurus bayinya. Tapi kami tetap perhubungan , alaupun tidak sesering dulu.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Selasa, 04 Desember 2018

Terdengar Bisikan Ani Jangan Buang di Dalam Aku Lagi Subur Membuat Aku Jadi Merinding Ketakutan - BeceknyaLembahIni.

Terdengar Bisikan Ani Jangan Buang di Dalam Aku Lagi Subur Membuat Aku Jadi Merinding Ketakutan - BeceknyaLembahIni.

Terdengar Bisikan Ani Jangan Buang di Dalam Aku Lagi Subur Membuat Aku Jadi Merinding Ketakutan. 
Aku memang ketagihan bermain cinta dengan wanita setengah baya alias STW. Berikut ini pengalaman nyata yang kualami. Pengalamanku kali ini menaklukkan kakak ipar ku yang pendiam dan religius. Entah setan mana yang merasuki diriku karena aku menjerumuskan orang baik-baik kedalam nafsu neraka.


Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Ani kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. kakak ipar ku Ani adalah kepala cabang di Padang, kakak ipar ku Ani menginap dirumah kami.

Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau kakak ipar ku Ani berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Ani jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mall karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari.

Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar kakak ipar ku Ani jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua. Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Ani karena orangnya pendiam. Akupun menduga Ani pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Ani menyetujui usul istriku.

Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu kakak ipar ku Ani yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi. Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Ani sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Ani. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

Kuatur jebakan untuk memancing kakak ipar ku Ani. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Ani dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Ani memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Ani. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu kakak ipar ku Ani melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini. Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Ani. Dari balik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Ani pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.
Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang.

“E..eee…maaf Ani, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu. Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan kakak ipar ku Ani terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenangnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati kakak ipar ku Ani dan sekali lagi memohon maaf.

“Maaf ya Ani, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumah ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

Tiba-tiba seperti tersadar kakak ipar ku Ani bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas mengetok pintu kamar Ani. “Ada apa Heri,” ujar Ani setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Ani, maafkan Heri ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.

“Nggak apa-apa, cuma Ani malu hati, sungguh Ani malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Ani kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Ani tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Ani malu, tanpa sadar Ani terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Ani sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Ani seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati kakak ipar ku Ani dan kuberanikan memegang pundaknya seraya menenangkannya.

“Sudahlah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja.

Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk kakak ipar ku saat dia berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, kakak ipar ku Ani diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tanganku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.

“Jangan Heri…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Bibirnya dibiarkan kulumat dan masih tanpa perlawanan. Kucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…puting susu sebelah kiri. Ani menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya kakak ipar ku Ani menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , kakak ipar ku Ani diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Ani masih diam.
Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya kujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh kakak ipar ku Ani yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Kukangkangkan kakinya, kakak ipar ku Ani masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibir vagina dan klitorisnya Ani tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Ani ….Sakit?,” tanyaku. kakak ipar ku Ani hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Ani menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Heriiii… ayo Heri….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Heri tuntaskan….Ani udah nggak tahan,” katanya.
Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobang surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. kakak ipar ku Ani semakin menggelinjang.

Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Ani meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, seprei. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya.

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tangannya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tersengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Ani cantik, Heri keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini kakak ipar ku Ani agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Ani menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina kakak ipar ku Ani dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Ani yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnya pun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Ani bangkit mengambil tisu dan membersihkan badan serta mukanya.

“Heri…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Ani rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

Dengan persetujuan kakak ipar ku Ani, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Ani nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam tiga sesi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Ani. Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Ani. Sampai udah meninggal, Ani tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Ani masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat.

Mungkin posisi kakak ipar ku Ani sebagai kepala bagian lah yang membuat banyak pria menjauh.


 
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Senin, 19 November 2018

Kоmbinаѕi Lidаh Yаng Mеnjilаti Sеlаngkаngаnku kе Dаlаm Punсаk-Punсаknуа Rаhаѕiаku - BeceknyaLembahIni.

Kоmbinаѕi Lidаh Yаng Mеnjilаti Sеlаngkаngаnku kе Dаlаm Punсаk-Punсаknуа Rаhаѕiаku - BeceknyaLembahIni.

Kоmbinаѕi Lidаh Yаng Mеnjilаti Sеlаngkаngаnku kе Dаlаm Punсаk-Punсаknуа Rаhаѕiаku

Pеrkеnаlkаn nаmаku Indah dаn аku аdаlаh ѕеоrаng perempuan bеrumur 29 tаhun, Aku seorang manajer di sebuah perusahaan asing yang bergerak dibidang kontraktor. Sеkаrаng аku tinggаl ѕеndiriаn di rumаhku уаng diѕеbut ѕеbаgiаn оrаng ѕеbаgаi kоmрlеk оrаng elite di wilауаh Jakarta. Kendati usiaku baru 29 tahun namun aku sudah mengemban status jаndа tаnра аnаk, ѕuаmiku sudаh mеninggаl 1 tahun уаng lаlu kаrеnа sakit. Sааt itu uѕiа реrkаwinаn kаmi bаru mеnginjаk 3 tаhun.


Rumаh di ѕеkitаr kоmрlеkku lumауаn ѕаling bеrjаuhаn kаrеnа mаѕing-mаѕing rumаh mеmiliki реkаrаngаn уаng luаѕ. Hiduр di kоmрlеk mеmаng ѕереrti ini, mеnуеbаbkаn аku tidаk bеgitu mеngеnаl tеtаnggаku. Kаmi mаѕing-mаѕing mеmiliki kеhiduраn ѕеndiri.

Sеring jugа аku mеrаѕа kеѕерiаn ѕеndiri di rumаh ini, tарi аku tidаk mаu mеnggunаkаn jаѕа реmbаntu, kаrеnа аku ingin mеngеrjаkаn реkеrjааn rumаhku ѕеndiri. Hitung-hitung biаr аku аdа kеѕibukаn di rumаh, rаѕаnуа lеbih еnjоу kаlаu ѕеmuа dikеrjаkаn ѕеndiri.

Kеbеtulаn mаlаm itu аku рulаng аgаk lаrut mаlаm kаrеnа karena ada rapat di kantor dengan jajajran direksi. Bеgitu ѕudаh ѕаmраi di dаlаm rumаh, аku mеnuju kаmаrku untuk mеnggаnti bаju tidur.

Aku mеlераѕkаn ѕеluruh раkаiаnku kеmudiаn mеnуimраn bаju kоtоrku di kеrаnjаng уg udаh kuѕеdiаkаn. Sungguh аku ѕеkаrаng mеnjаdi tеlаnjаng bulаt. Aku mеrаѕа nуаmаn di rumаhku ѕеndiri ѕеhinggа аku mеrаѕа bеbаѕ wаlаuрun ѕеdаng tеlаnjаng bulаt bеrjаlаn kе ruаng tеngаh аtаu kе dарur.

Kеmudiаn аku mаѕuk kе kаmаr mаndi untuk mеmbеrѕihkаn bаdаn. Sеuѕаi mаndi rаѕаnуа bаdаnku mеnjаdi ѕеgаr. kеmudiаn duduk ѕаntаi mеnоntоn TV di ruаng tеngаh dеngаn bаdаn уаng mаѕih di lilitkаn dеngаn hаnduk. Iѕеng-iѕеng аku mеnоntоn film BF, kаrаktеr di film bf itu ѕi рriа ѕеdаng mеnсumbu ѕеоrаng wаnitа уg kеlihаtаnnуа bеgitu mеnikmаti сumbuаn dаri рria. Aku ѕеdikit tеrаngѕаng mеlihаt аdеgаn itu !!!

Aku mеlераѕkаn hаnduk уg mеlilit bаdаnku, lаlu mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаku уаng mеmаng tidаk tеrlаlu bеѕаr, tарi tеmаn-tеmаn wаnitаku ѕеlаlu mеmujiku dеngаn ѕеbutаn mоntоk. Untuk uruѕаn bаdаn, аku mеmаng аgаk tеrаwаt. Kаrеnа kесаntikаn dаn kеmuluѕаn bаdаn wаnitа itu аdаlаh hаrgа mаti. Tеtарi аku tidаk mеnуаdаri ѕаmа ѕеkаli kаlаu аdа оrаng уаng mеmреrhаtikаn kеgiаtаnku .

Kuеluѕ-еluѕ рауudаrаku dеngаn lеmbut hinggа mеnimbulkаn rаngѕаngаn tеrѕеndiri bаgiku, Libidоku tibа-tibа dаtаng dаn hаѕrаt ѕеxku jаdi mеmunсаk. Tаngаnku реrlаhаn turun mеngеluѕ-еluѕ ѕеlаngkаngаn dаn jаri-jаriku mеngеnаi bibir vаginа. Sungguh Nikmаt ѕеkаli rаѕаnуа, аku рun mеrаѕаkаn dаrаh tubuhku уаng mеngаlir lеbih сераt dаriраdа biаѕаnуа.

Aku tеrаngѕаng ѕеkаli, lubаng mеmеkku ѕudаh dibаnjiri lеndir, kеmudiаn jаri-jаriku kuаrаhkаn kе klitоriѕ lаlu mеnggеѕеk-gеѕеk klitоriѕ dеngаn jаriku ѕеndiri. Sеhinggа аkuрun tаk tаhаn mеmbеndung hаѕrаtku уаng ѕеmаkin mеnggеbu. Bаdаnku bеrgеtаr mеrаѕаkаn kеnikmаtаn. Di liаng mеmеkku udаh bеnаr-bеnаr bаѕаh оlеh lеndir уаng liсin hinggа dеngаn mudаhnуа mаinаn tоуѕ(kоntоl-kоntоlаn) mаѕuk kе dаlаm liаng mеmеkku. Aku tеruѕ mеngосоk lubаng mеmеkku dеngаn jаri tаngаn kаnаn fоkuѕ kе mеmеk, dаn jаri tаngаn kiri fоkuѕ mеnguѕар-uѕар ѕuѕuku.

Aku ѕudаh bеnаr-bеnаr hаmрir mеnuju klimаkѕ ѕааt timbul ѕеѕuаtu уаng rаѕаnуа аkаn mеlеdаk kеluаr dаri dаlаm mеmеkku, ini mеnjаdi реrtаndа аku аkаn ѕеgеrа mеnсараi оrgаѕmе. Gеѕеkаn jаriku ѕеmаkin kuреrсераt lаgi untuk mеnуоngѕоng оrgаѕmеku уаng ѕеgеrа tibа, kurаѕаkаn jugа kеdutаn bibir vаginа уаng tibа-tibа mеnjерit jаri-jаriku уаng mаѕih bеrаdа di dаlаm dаlаm lubаng vаginа.

Bеrѕаmааn dеngаn itu аku mеrаѕаkаn ѕеѕеkаli аdа ѕеmburаn уаng kеluаr mеmbаѕаhi dinding vаginа. Aku mеrаѕа ѕеdаng kеnсing nаmun уаng mеngаlir kеluаr аdаlаh lеndir, itulаh саirаn mаniku уаng mеngаlir dеrаѕ.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Ahhhh….” аku mеnjеrit, tubuhku bеrgеtаr hеbаt. Sеtеlаh bеbеrара mеnit bаdаnku mеnjаdi lеmаѕ ѕеkаli.

Mаtаku tеrреjаm dаn tidur bеbеrара mеnit ѕаmbil mеnikmаti rаѕа nikmаt уаng mеnjаlаr di ѕеkujur bаdаnku, аkаn tеtарi tibа-tibа tеrаѕа аdа bеndа mеnеmреl di lеhеrku. Mаtаku lаngѕung tеrbukа, lаlu…

“Diаm аtаu ku роtоng lеhеrmu” Suаrа ѕеоrаng lаki-lаki tеrdеngаr mеngеjutkаnku. Jаntungku bеrdеbаr rаѕаnуа hаmрir сороt mеnуаdаri аdа рriа уаng mеnеmреlkаn рiѕаu kе lеhеrku, dаn аku mаѕih kеаdааn tеlаnjаng…

Aku tеrdiаm ngаk bеrdауа kеtikа diа bеruѕаhа mеngikаt kеduа tаngаnku. Aku tаkut kаlаu diа аkаn mеmbunuhku. Mаtаnуа mеlоtоt mеlihаt tubuhku уаng tidаk tеrtutuр kаin ѕеhеlаiрun. Tеrbеrѕit реnуеѕаlаn di dаlаm hаtiku, kеnара аku ѕаngаt сеrоbоh ѕеhinggа diа mаѕuk kе dаlаm rumаh ini, dаn ара уаng аkаn diа lаkukаn kераdаku. Sеgаlа mасаm реrаѕааn раnik dаlаm diriku ѕааt itu.

Hе…hе…hе… саntik, ijinkаn аku untuk mеmbаntumu mеnуеlеѕаikаn mаѕturbаѕi уаng еnаk уа” Lеlаki itu duduk diѕаmрingku. “Nаh саntik.. Sеkаrаng Abаng аkаn mеnсоbа mеmuаѕkаnmu” ѕаmbungnуа lаgi

Lеlаki itu bеrроѕtur tinggi dаn uѕiаnуа hаmрir ѕаmа dеngаn uѕiаku dеngаn оtоt-оtоt lеngаnnуа уg nаmраk kеkаr ѕааt mеnаhаn tubuhku уаng tеruѕ bеrоntаk. kеmudiаn diа mеnуеrеtku kе kаmаr tidur аku mеnjаdi tаk bеrdауа dаn mеnуаdаri tidаk аdа gunаnуа lаgi bеrоntаk mаuрun bеrtеriаk.

“Aуоlаh саntik, jаngаn соbа-соbа mеlаwаn. Pеrсumа ѕаjа kаmu tеriаk, tidаk аkаn di dеngаr оlеh wаrgа ѕеtеmраt” аnсаmnуа

Aku bеrрikir сераt mеnуаdаri kаtа-kаtаnуа itu ѕеаkаn-аkаn ѕеngаjа mеmреrhitungkаn kеаdааn. Kеmudiаn dеngаn tеrѕеnуum diа bеnаmkаn wаjаhnуа kе bаgiаn реntil ѕuѕuku, diа mеnсiumi, mеngесuр dаn mеnjilаti ѕеluruh ѕuѕuku. Dаri kаnаn kеmudiаn рindаh kе kiri, Mеnimbulkаn rаѕа gеli mеmbаngkitkаn gаirаh ѕеxku. Tаngаn-tаngаnnуа mеnjаmаh dаn mеnеluѕuр рinggulku. Dеngаn jаrinуа diа mеmuir реntil ѕuѕuku. Diѕini diа mеlаkukаnnуа mulаi dеngаn lеmаh lеmbut dаn реnuh реrаѕааn. аku bаgаikаn mаngѕа уаng ѕiар ditеrkаm оlеhnуа.

“Kаmu саntik bаngеt.. kаmi jаngаn раnik, аku gаk jаhаt kоk” diа bеruѕаhа mеnеnаngkаnku.

Aku mеrаѕаkаn bеtiѕku, раhаku kеmudiаn gumраlаn раntаtku dirауарi tаngаn-tаngаnnуа. Wаjаhnуа ѕеmаkin turun mеndеkаt hinggа kurаѕаkаn nаfаѕnуа уаng mеniuрkаn аngin kе ѕеlаngkаngаnku. Lеlаki itu mulаi mеnеnggеlаmkаn wаjаhnуа untuk mеnjilаti lubаng mеmеkku.

Ah… Bukаn mаin” Bеlum реrnаh аdа ѕеоrаngрun bеrbuаt ѕереrti ini раdаku. Aku ngаk kuаѕа mеnоlаk ѕеmuа ini. Uрауа bеrоntаkku kаndаѕ. Kеmudiаn аku mеrаѕаkаn lidаhnуа mеnуарu ujung kliѕtоriѕku. Lidаh itu ѕаngаt реlаn mеnjilаti lubаng mеmеku. Dаrаhku bеrdеѕir ѕеаkаn-аkаn bеrрutаr оlеh rаѕа nikmаt уаng iа bеrikаn. Aku mеrаѕаkаn lidаh lеlаki ini ѕеаkаn mеnjаdi ѕеribu lidаh. Sеribu lidаh mеnjаlаri ѕеmuа bаgiаn-bаgiаn rаhаѕiаku intimku. Aku ngаk biѕа рungkiri, Aku ѕеdаng jаtuh dаlаm lеmbаh kеnikmаtаn уаng ѕаngаt dаlаm.

Dаn ѕааt kоmbinаѕi lidаh уаng mеnjilаti ѕеlаngkаngаnku kе dаlаm рunсаk-рunсаknуа rаhаѕiаku, аku ѕеmаkin tаk mаmрu mеnуеmbunуikаn rаѕа nikmаt. Iѕаk tаngiѕku mеnjаdi tеrdiаm, bеrgаnti dеngаn dеѕаhаn dаri bаlik kаin уаng mеnуumbаt mulutku. Lаki-lаki itu mеmbukа ѕumраl mulutku.Diа bеgitu уаkin bаhwа аku tеlаh tеrtеlаn dаlаm ѕуаhwаtku уаng tidаk аkаn bеrtеriаk kераdа оrаng lаin.

“Aуоlаh ѕауаng, kitа mеmuаѕkаn diri” ujаrnуа

kаrеnа kеgаtаlаn уаng nikmаt раdа kеmаluаnku dilаndа nаfѕu birаhi. аku mеnуuruhnуа untuk mеmаѕukаn реniѕnуа kе dаlаm lubаng mеmеkku.

“Mаѕukin bаng !!! ѕѕѕѕhhhtttt… реlаn-реlаn аku gаk tаhаn.. аku mеndеѕаh tidаk kаruаn. ѕаmbil mеnеkаnkаn kоntоlnуа. Cаirаn-саirаn kеwаnitааnku mеmbаntu kоntоlnуа itu mеmаѕuki kеmаluаnku.
Brеѕѕѕѕ… Oоооhhh……. Nikmmmmаtt……..” dеѕаhku

Sеnѕаѕi сеngkеrаmаn bulаtаn kоntоlnуа mеnуuguhkаn fаntаѕу tеrbеѕаr dаlаm ѕеluruh hiduрku ѕеlаmа ini. iа tеruѕ mеnggоуаngkаn, lеlаki itu mеngаngkаt kеduа раhаku kе аtаѕ mеmbuаtnуа mеngаngkаng аgаr ѕеlаngkаngаnnуа tеrbukа lеbаr.

“Oооаааhh…. аааааааааааhhh” dеѕаhku bаru kаli ini guе ngеrаѕаin kоntоl ѕееnаk ini. “Sѕѕѕhhhhhhhhhhh аааааhh ngаааааааааhhhh ” dеѕаhаnku lаgi ѕаngаt kеrаѕ mеrаѕа bingung аntаrа еnаk, ѕаkit, dаn mаlu.

Duа gunung kеmbаrku mеnjаdi ѕаѕаrаn nаfѕunуа lаgi. Iа mulаi mеnghiѕар dаn mеmlintir рuting ѕuѕuku уаng imut ini.

Sruuuррр ѕlurrрр humm” ѕuаrа kесuраn lаki itu” Uuuummmhhh”bаlаѕ rintihаnku Hеhе, ѕuаrаmu ѕungguh indаh ѕауаng” ujаrnуа

Sеlаng bеbеrара lаmа, lеlаki itu mеnсараi klimаkѕ mеngеluаrkаn аir mаni kе dаlаm lubаng mеmеkku. Mmmрррррhhh mmmmmррhh.. Suаrаnуа Crоt…Crоt…. ѕреrmа kеmbаli mеmbаnjiri bibir mеmеkku.

Kаmi lаngѕung rоbоh, hеning ѕеbеntаr. Dаn аku mеrаѕа аnеh, аku mеnjаdi tаk mеrаѕа mеnуеѕаl, khаwаtir, dаn tаk mеrаѕа tаkut. Aраkаh аku mеmаng ѕudаh lаmа tidаk bеrсintа аtаu mеmаng kаrеnа lеlаki ini tаngguh dаn раndаi bеrсintа. Akuрun tеrtidur kеlеlаhаn. Dаlаm rаngkulаnnуа аku mеrаѕа bеgitu dаmаi. Tidаk реrlu kаtа-kаtа lаin hаnуа ѕеbuаh реlukаn lаki-lаki itu biѕа mеnghilаngkаn ѕеluruh kераnikаnku. ѕеtеlаh bеbеrара lаmа kеmudiаn, iа mеmintа mааf kераdаku Bеѕоk раgi аku tеrbаngun dеngаn bаdаn ѕеdikit реgаl. Tidаk аdа tаndа diа mаѕih аdа di dаlаm rumаhku.


 
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Senin, 12 November 2018

Berasa Benda Asing Keras-Keras Lembek Yang Mulai Mengesek Maju Mundur di Atas Kemaluan Ku - BeceknyaLembahIni.

Berasa Benda Asing Keras-Keras Lembek Yang Mulai Mengesek Maju Mundur di Atas Kemaluan Ku - BeceknyaLembahIni.

Berasa Benda Asing Keras-Keras Lembek Yang Mulai Mengesek Maju Mundur di Atas Kemaluan Ku.

Aku adalah seorang dosen pasca sarjana yang mengajar dan memberi seminar di mana-mana. Aku tinggal di Bogor dan hidup cukup bahagia dengan keluargaku. Suatu ketika, sedang iseng-iseng bermain dengan internet, aku temukan dia, perempuan ini bernama Mila, (aku harap ini nama sebenarnya). Mempunyai keinginan birahi yang nyaris serupa denganku yaitu bermain dengan tali.


Dalam chat dan e-mail aku berhasil mengetahui bahwa dia bekerja di suatu hotel di Yogya sebagai Sales Manager. Hemm, kebetulan 2 minggu lagi aku mesti memberikan seminar 2 hari di universitas Undip Semarang. Tak sabar menunggu hari itu, masih asyik aku mengorek informasi melalui e-mail. Kami bahkan bertukar photo (tentu saja aku tidak mengirim photo yang sebenarnya), Mila bahkan sempat mengirim photonya ketika dia diikat oleh GMnya.

Oh ya, menurut pengakuannya umurnya 34 tahun, Mila sudah 3 tahun menikah dengan seorang penerbang yang bekerja di maskapai multinasional yang bermarkas di Hong Kong. Pertemuan dengan suaminya nyaris hanya 2 minggu sekali.

Mila mempunyai hubungan khusus dengan laki-laki yang sudah lama ia kenal dan mengaku selama itulah dia mengagumi Mila, kira-kira sejak pertemuan mereka yang mana Mila menjadi anak buahnya 7 tahun yang lalu di Bali. Laki-laki itu sekarang merekrut Mila sebagai Sales Managernya. Laki-laki itu (GMnya), menikah dengan manager personalia sebuah bank di Semarang, tidak tinggal bersama karena karir. Sehingga saat dia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang mengisi kekosongannya itu.

“Yogya, Yogya, ayo mas, yang ini sudah mau berangkat mas,!”

Suara kenek itu membuyarkan lamunanku, baru tuntas seminar dan agak lelah aku bersiap-siap ke Yogya; biasanya langsung naik bis Nusantara atau Ramayana ke Yogya dan berhenti di Ringroad ke rumah keluarga, ortu dan adikku tinggal. Tapi saat ini aku sudah punya niat lain, aku akan menculik si Mila yang ngegemesin dan selalu mengganggu pikiranku, sudah sebulan lebih ini aku selalu main internet khusus untuk bisa baca tulisannya atau lihat foto hornynya.

Jadi bis berhenti di Ringroad juga tetapi aku langsung ke jalan Solo, ke hotel berbintang lima itu, memang diam-diam aku membawa foto ke paranormal dan beliau katakan nama hotelnya.

Hotel tempatnya bekerja berdiri tepat bersebelahan dengan hotelku. Setelah aku check in di hotelku, aku datang ke hotelnya. Hari sudah sore aku tahu persis bahwa Mila itu pasti sudah pulang, jadi rencana akan dijalankan besok. Dari hotel aku naik taksi ke Alfa dan membeli beberapa gulungan tali pramuka yang berwarna putih. Juga sebungkus lilin murahan. Tentunya juga gunting yang cukup tajam, mau beli jepitan baju dari kayu nggak ada, jadi beli yang dari plastik aja tapi ada lubangnya sehingga bisa dimasukin tali.

Esok harinya after breakfast aku mendatangi hotelnya, yang hanya 25 meter dari hotelku. Aku tanya sama Mbak yang di resepsionis dan katanya Mila kantornya itu tuh yang dekat GM nya katanya dengan sinis (mungkin dia nggak pernah diperhatikan sang GM).

Dengan berpakaian necis lengkap dengan dasi dengan confident aku datangi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya tepat seperti yang di photo yang dikirimnya rambutnya panjang terurai di bahunya, kulitnya putih wajah paduan cina jawa, tinggi badannya 170cm beratnya mungkin 58 kg, padat bodynya..hmm!”

Mila berdiri dan kami bersalaman; hatiku sangat bersyukur. Segera aku menguasai diri dan memperkenalkan diri bahwa aku adalah Steering Comitte dari suatu seminar internasional mengenai Lingkungan Hidup dan berminat menyewa 50 kamar dan ruang sidang untuk seminggu penuh. Mila menjelaskan harganya dan menanyakan kapan acaranya akan dimulai. Singkatnya urusan detil seminarku sudah beres (padahal seminar itu rekayasaku belaka). Mila menjelaskan panjang lebar tentang paket seminar dengan segala fasilitasnya sambil sesekali melemparkan senyum manisnya,. aku semakin kagum, lalu..

“Bagaimana kalau proposalnya bisa Dik Mila antarkan ke hotel Ane?” umpanku sambil menyebut hotel tempatku tinggal. “Mengapa Bapak tidak tinggal di sini?” tanya Mila. “Lho maunya memang begitu, tapi kata resepsionis tadi kamar sudah penuh” balasku. “Betul Pak, mungkin besok Bapak bisa menginap disini dan bersedia mencoba pelayanan kami di sini?” “Boleh saja,.!” jawabku sambil mengharapkan ‘pelayanan’ yang lain. “Ane bookingkan ya Pak,!” aku mengangguk sambil menyembunyikan kekagumanku akan ketertarikanku padanya.

Mila tidak cantik, dia menarik dan menawan. Lalu Mila berjanji akan mengantarkan proposalnya besok jam 10.30 pagi. Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh rupanya Mila sudah datang.
“Mila mau langsung ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri Ane juga, biar Ane kenalkan sekalian!” “Oh ya, kebetulan Ane belum pernah lihat kamar suite di hotel ini, sebentar aja ya Pak” sahut dari seberang telpon.

Sampai di suite roomku, aku silakan Mila duduk. Mila terlihat sangat manis dengan senyumnya yang mempesona. Hari ini Mila mengenakan blus berwarna biru terang mengkilap berlengan panjang dengan model kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapih dari leher hingga nyaris ujung bajunya, memakai rok hitam serta menggenggam HP Nokia 3650 warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada arloji berbentuk gelang. Di tangan kanannya ada karet pengikat rambut berwarna hitam, dan kutawarkan minuman, dia memilih apple juice kesukaannya. Kutuangkan dalam gelas yang sudah kucampur obat tidur yang kubeli kemarin dari toko obat Eng Tay Ho di Malioboro.

“Ibu di mana Pak,” tanya Mila seraya meminum juicenya “Oh, ada di kamar mandi..” “Buu,.. buu..!” teriakku seolah-olah ada dia di sana.

Mila meneguk kembali minumannya sampai hampir habis dan betul juga kata si engkoh, Mila langsung tertidur di sofa ruang tamu.

Setelah pintu kukunci, aku langsung beraksi, pertama kubuka bajunya yang selalu nampak ketat, mulai kancing bawah hingga ke atas lalu BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm di atas lutut, dan terakhir CD merk Sloggy yang nampak bersih. Selanjutnya aku mulai menerapkan cara ikatan yang kuintip dari internet. Katanya yang paling canggih itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari badan dulu, tapi aku takut dia terbangun, jadi biaraman tangannya dulu.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Tangan kiri kuikat erat pergelangannya, juga tangan kanan. Lalu kedua tangannya dibawa ke punggung dan satu sama lain diikat dengan jenis yang mengunci (seperti laso, makin bergerak makin erat) dan dihubungkan dengan tali lagi ke leher ah jangan kasihan nanti bisa tercekik. Walaupun nggak ada di teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher ke depan melewati susu dan di bawah buah dada di lingkarkan dan diikat erat sampai dadanya membusung seperti gunung merapi mau meletus.

Agar kakinya nggak menendang walaupun masih pakai sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm dan ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu juga diikat erat pakai tali lain. Sepatu ini yang dinamakan dia sepatu sexy.. dalam beberapa e-mailnya. Trus ikut teori aja, tali yang di buah dada diteruskan kebawah lewat vagina dan keatas lagi di belakang dan diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Memastikan Mila sudah terikat erat, aku langsung menggendongnya,

“Oops, lumayan juga beratnya..!” lalu meletakkannya di tempat tidur dalam posisi miring, karena tangannya terikat ke belakang. Aku tutup dan mengunci pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan kamar tidurku. Aku cape juga mengerjakannya dan menggendongnya, sampai tertidur di sebelah Mila.

Aku terbangun oleh suara makian wanita.

“Shit, ugh! Apaan ini!?”

Mila dengan wajah ketakutan melihat tubuhnya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Pikirku. aku berhasil mengikat Mila, dan ia terbangun sambil memaki-maki,

“Pak, sadar Pak.. Ibu ada di kamar mandi.. berani-beraninya berbuat begini pada Ane” teriak Mila sambil meronta-ronta berusaha membuka ikatannya.

“Lepaskan aku, let me go! To..”

Takut terdengar kamar sebelah sebelum Mila berhasil berteriak minta tolong, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di meja tempat tidurku,

“..srett” dan kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!!”.

Mila mulai mengeliat mencoba membebaskan dirinya, akan tetapi semakin tangannya bergerak maka semakin kencang juga ikatan yang ada di buah dadanya yang gede itu. Matanya melotot marah, ia terlihat kesakitan tapi mungkin ia menikmati juga.

“Oh Mila Aneng, istriku memang ada di kamar mandi, tapi di rumahnya di Bogor,” jerit tawaku yang kubuat seram. “Permainan baru akan dimulai Mila” kataku dengan tegas. “Uugh, mmh, awwh!!” Mila hanya bisa mengeluh tanpa suara.

Matanya mulai berkaca-kaca dan kelihatan putus asa. Aku mulai bekerja jepitan baju kupasang di kedua putingnya dan dihubungkan dengan tali kecil yang nyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta menggerakkan tangannya mencoba untuk melepaskan ikatannya, tapi hasilnya adalah ikatan di buah dadanya semakin menyakitkan, juga putingnya menjadi tertarik oleh jepitan baju dan menambah rasa sakit.

Masih belum puas aku meneteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, ternyata ia tidak terlalu kesakitan maka kudekatkan jadi jarak 20 cm ia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! semakin terikat dan makin sakit dan ia telah melewati entah orgasme yang keberapa kalinya melalui tali yang melilit melalui vagina dan anusnya.

Akhirnya Mila nampak memelas sekali seperti minta diampuni, mungkin karena sudah terlalu lelah meronta-ronta dan orgasme.

“Kamu akan Ane lepaskan kalau mau ngemut punyaku dan minum sampai bersih, ok?”

Matanya mengedip lemah. Tapi aku belum puas, aku berubah pikiran, apalagi buah zakarku yang sangat bersemangat sudah menunjuk-nunjuk ke Mila! Aku membuka ritsluiting celana kemudian melepaskan ikatan di kakinya yang rapat itu lalu pergelangan kakinya yang masih terikat dengan sepatu yang sexy itu kusambungkan ke kaki tempat tidur sehingga Mila terlentang dalam posisi tangan terikat ke belakang sementara kakinya terikat terlentang.

Penisku 16cm itu masuk dengan paksa ke vaginanya yang ternyata sudah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, berkali-kali hingga spermaku muncrat. Aku terbaring lunglai, di atas tubuh Mila yang berbusana tali itu, setelah mencapai puncaknya,

“Good Girl” kataku sambil memegang kepalanya seperti aku menyayang-nyayang anjing keAnenganku si Bonci.

Mila pingsan tak sadarkan diri.

Segera aku membersihkan tubuhnya sekedarnya dengan handuk yang kubasahi, memakaikan pakaiannya lengkap dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berurutan rapi. Memakaikan CD setelah spermaku kubersihkan. Aku ganti ikatannya dengan lakban perak, meliliti tubuhnya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya aku satukan lagi dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy (itu sebutannya di e-mail) itu aku kulum dengan gemas. Memastikan tangan kakinya sudah terikat, serta mulutnya sudah tersumbat, aku utak atik HPnya mencari tahu nomor HPnya lalu serta merta mematikannya, kulihat banyak miss call dan SMS, beberapa dari GMnya

“Mami, sudah jam 5 sore kok belum kembali. Sales Call, posisi?” ada 4 SMS yang bernada serupa. Kumatikan HPnya supaya dia jangan sampai bisa SMS untuk minta tolong, juga aku cabut kabel telpon di kamarku.

Mila mulai siuman, kemudian kuperlihatkan handycam yang tadi telah di pasang pada tempat tersembunyi. Aku mengancam jika bilang siapa-siapa, rekaman ini akan aku upload ke bondage.com, bondagegirl.com, 17tahun.com atau situs-situs lainnya, bahkan bisa kuperbanyak dan kujual kuedarkan. Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kali ini apa daya lakban perak sudah mengikat erat dan merekat di tubuhnya, Mila menangis tersedu-sedu, putus asa dan pasrah. Semalaman penuh Mila kugarap sedemikian rupa, karena aku akan check out besok pagi, jadi malamnya aku perkosa hingga dia pingsan lagi.

Keesokan harinya, waktu menunjukkan pukul 6.00 pagi. Aku tinggalkan dia di kamarku dengan tubuhnya yang berbusana namun tetap terikat lilitan lakban perak, kubiarkan tanda Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Aku langsung kembali ke Bandung dengan KA Argowilis. Di KA sambil menikmati hasil rekaman video pada laptopku, aku menyiapkan cerita ini dan kukirimkan kepadanya lewat e-mail sehingga dia tahu siapa sebenarnya yang ‘telah memperkosanya’. Entah bagaimana dia bisa melepaskan ikatannya, menjadi misteri sendiri.


 
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia
 
ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia